top of page

Malam Puncak TINOTENA 2016


Courtesy: Times Indonesia (https://goo.gl/fyTOkS)

Excitement has come to an end.

Malam itu (22/11/2016), panggung Aula STPP Malang tampak apik dengan dekorasi berbagai material hingga pencahayaan. Mahasiswa STPP se-Indonesia berdatangan dengan mengenakan pakaian warna-warni yang rapi. Beberapa menyempatkan berfoto di photo corner yang disediakan oleh panitia. They were all seemed happy. Ya, Malam Puncak ini adalah malam penutupan kegiatan TINOTENA yang sudah berlangsung sejak 18 November kemarin. Esok hari, semua kontingen akan kembali ke STPP masing-masing, melanjutkan rutinitas perkuliahan. Sungguh disayangkan, tapi seperti kata pepatah, nothing lasts forever. Kita hanya berusaha menghidupi momen yang ada, sehidup-hidupnya.

Pukul 19.00 tim paduan suara STPP Malang membuka acara dengan alunan Mars TINOTENA dan tembang-tembang lainnya. "Setelah ini, harus ada event serupa yang melibatkan sekolah tinggi yang lainnya, agar kita bisa berkompetisi, dan mengetahui kemampuannya", ujar Dr Ir. Siswoyo MP, Kepala Bidang Penyelenggaraan Pendidikan Kementerian Pertanian RI, dalam sambutannya sebelum kegiatan penghargaan berlangsung. Penghargaan harusnya memang tidak membuat kontingen STPP berpuas diri. Mereka harus tetap berlatih dan mengukur kemampuannya melalui kompetisi antar Perguruan Tinggi, bukan antar internal STPP saja. Dengan begitu mahasiswa tidak merasa cukup hanya dengan memenangkan kompetisi antar STPP.

Usai penghargaan kepada berbagai pemenang lomba, acara dilanjutkan dengan suguhan pertunjukan kesenian dari STPP se-Indonesia. Ada band, tari tradisional hingga joget lagu PPAP song (I have a pen, I have an apple), hingga teater serta stand up comedy yang membuat hadirin tertawa sampai keluar air mata. Ternyata warga STPP satu dengan yang lainnya memiliki kesamaan lebih dari yang mereka kira, buktinya mereka sama-sama bisa memahami parodi-parodi tentang STPP. Hal ini menunjukkan bahwasanya mereka semua adalah bersaudara.

Malam Puncak ditutup dengan penyerahan cindera mata dan menyanyikan lagu tema perpisahan. Ruang aula saat itu remang-remang. Pencahayaan hanya berasal dari cahaya layar smartphone para hadirin yang bergerak-gerak dilambaikan oleh tangan. It was sentimental and exciting. Bisa dibilang TINOTENA adalah satu-satunya kesempatan 6 STPP bisa bertemu secara langsung, jadi cukup menyedihkan ketika semua itu harus berakhir.

Sampai jumpa teman-teman dari STPP Magelang, Bogor, Gowa, Manokwari, dan Medan. Jangan sampai pertemanan, proses belajar, dan kompetisi kita berakhir disini. Satu lagi, jangan sampai kalian lupa dengan Malam Puncak ini.


 
Featured Posts
!
Recent Posts
!
Archive
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square
bottom of page